Polisi Gerebek Gudang Beras Oplosan

iNdonesian Story – Polisi berhasil membongkar praktik pengoplosan beras di wilayah Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Dalam pengungkapan kasus ini, aparat kepolisian menangkap seorang pelaku berinisial VES yang diketahui telah menjalankan bisnis ilegal tersebut selama kurang lebih satu tahun.

Selama beroperasi, VES mampu memproduksi hingga tiga ton beras oplosan setiap minggunya sebelum akhirnya aksinya ketahuan oleh pihak berwenang.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, VES mengakui bahwa dirinya mencampur berbagai jenis beras dengan kualitas berbeda, termasuk menir, raskin (beras miskin), dan beras Demak.

Ia kemudian menjual hasil oplosannya tersebut melalui berbagai saluran, baik secara langsung maupun melalui platform daring. Salah satu modus pelaku adalah mengklaim beras Demak sebagai produk berkualitas lebih tinggi untuk menarik minat pembeli dan menaikkan harga jualnya.

Dari praktik ini, VES diketahui meraup keuntungan sebesar Rp600 per kilogram beras yang berhasil terjual.

Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Deka Zendrato, menegaskan bahwa praktik pengoplosan beras yang berhasil terungkap ini hanya terjadi di satu lokasi, yakni tempat usaha milik pelaku. Meski demikian, ia tetap mengimbau masyarakat agar lebih waspada dalam membeli beras dengan selalu memeriksa label dan izin resmi perusahaan yang tertera pada kemasan.

Hal ini penting untuk memastikan bahwa produknya adalah asli dan sesuai dengan standar yang ada, sehingga konsumen dapat terhindar dari risiko mengonsumsi beras oplosan yang kualitasnya tidak terjamin.

Baca Juga : BUMN dan Kemenhub Siapkan Armada Ekstra untuk Mudik Lebaran 2025

“Kami telah menyegel ruko tempat pengoplosan, ujar AKBP Deka.

Pelaku kini terjerat Undang-Undang Perlindungan Konsumen dengan ancaman hukuman lima tahun penjara serta denda Rp2 miliar. Polisi terus menyelidiki apakah ada jaringan lain yang terlibat dalam kasus ini.