Uncategorized
Prabowo Soal Revisi UU TNI: Fokusnya Perpanjangan Usia Pensiun Jenderal

BOGOR – Presiden terpilih Prabowo Subianto akhirnya buka suara soal polemik revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI). Dalam wawancara eksklusif bersama tujuh pemimpin redaksi media nasional di kediamannya di Sentul, Kabupaten Bogor, Ahad, 6 April 2025, Prabowo mengonfirmasi revisi aturan tersebut.
Prabowo menyebut, gagasan perubahan UU TNI muncul dari keprihatinannya melihat cepatnya rotasi pucuk pimpinan TNI karena faktor pensiun.
“Kalau tidak diperpanjang, kita harus ganti beberapa jenderal setiap tahun,” ujar Prabowo seperti dikutip dari siniar Narasi TV, Senin (7/4/2025).
Fokus pada Masa Dinas, Bukan Dwifungsi
Prabowo menegaskan, niatnya merevisi UU TNI bukan untuk menghidupkan kembali praktik dwifungsi seperti era Orde Baru. Ia pun menyebut kondisi saat ini jauh berbeda dengan era Presiden Soekarno, saat tentara terlibat dalam pemerintahan karena situasi darurat nasional.
“Undang-undang TNI ini sebenarnya bukan isu besar. Isinya cuma memperpanjang masa dinas beberapa perwira tinggi,” tegasnya.
Baca Juga : Garuda Asia Mengamuk! Indonesia U-17 Libas Yaman 4-1 di Piala Asia U-17 2025
Ia menambahkan, revisi itu juga memformalkan penempatan prajurit aktif di lembaga-lembaga tertentu seperti Basarnas, intelijen, Kejaksaan Agung, hingga Mahkamah Agung karena terkait jaksa militer dan hakim kamar militer.
urnalis Top, Pertanyaan Tajam
Tujuh jurnalis yang hadir bukan nama sembarangan. Mereka adalah wajah-wajah di balik editorial media besar di Tanah Air:
-
Alfito Deannova Gintings – Pemimpin Redaksi detikcom
-
Najwa Shihab – Pendiri Narasi
-
Lalu Mara Satriawangsa – Pemred tvOne
-
Uni Lubis – Pemred IDN Times
-
Sutta Dharmasaputra – Pemred Harian Kompas
-
Retno Pinasti – Pemred SCTV dan Indosiar
-
Valerina Daniel – News Anchor TVRI sebagai moderator
Di ruang perpustakaan rumah Prabowo yang dikelilingi rak-rak buku klasik dan aroma kayu tua, perbincangan mengalir bebas namun tajam. Setiap pertanyaan tidak hanya meminta klarifikasi, tapi juga menantang visi besar Prabowo sebagai presiden terpilih.