NEWS
Deteksi dan Intervensi Psikososial Dini, Tim Pengmas FKUI Pantau Tinggi Badan Anak

iNdonesian Story — Short stature atau memiliki perawakan pendek telah menjadi isu global yang signifikan. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia tahun 2021 menunjukkan bahwa 24,4 persen anak Indonesia mengalami tubuh pendek. Kemudian didefinisikan sebagai tinggi badan di bawah persentil 3 kurva pertumbuhan sesuai usia dan jenis kelamin.
Anak dengan perawakan pendek menghadapi berbagai tantangan saat dewasa, seperti kesulitan mengendarai kendaraan dan kemungkinan kurangnya kesempatan kerja. Stigma “taller is better” juga dapat memengaruhi perkembangan psikososial mereka.
Short stature bukanlah diagnosa akhir, tetapi langkah awal untuk mengetahui apakah kondisi tersebut disebabkan oleh faktor patologis (kelainan) atau fisiologis (alami).
Baca Juga : “RekaTalks” Dorong Kolaborasi Antara Industri dan Perguruan Tinggi
Tim Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Departemen Ilmu Kesehatan Anak (IKA) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)-Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) bekerja sama dengan Puskesmas Kecamatan Pancoran Mas mengadakan kegiatan edukasi bertajuk “Optimalisasi Kualitas Hidup pada Anak Pendek” di SDN 01 Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, (22/7).