Connect with us

HUKUM

Dugaan Kolusi dan Eksklusivitas di SKSG UI, Alumni UI Angkat Bicara

Published

on

Deolipa Yumara, praktisi hukum sekaligus alumni Universitas Indonesia (UI).

iNdonesian Story – Deolipa Yumara, praktisi hukum sekaligus alumni Universitas Indonesia (UI), menyoroti polemik penangguhan kelulusan doktor Menteri Investasi Bahlil Lahadalia di Program Sekolah Kajian Strategis dan Global (SKSG) UI. Menurutnya, masalah ini mencerminkan kesenjangan antara program pascasarjana internal UI dengan program multidisipliner seperti yang diikuti Bahlil.

“Program multidisipliner di SKSG ini terkesan eksklusif. Pejabat, praktisi, atau siapapun yang memiliki uang bisa masuk dengan mudah untuk mengejar gelar doktor,” ungkap Deolipa.

Ia menilai, penangguhan kelulusan ini menunjukkan adanya indikasi ketidakwajaran. “Kami sudah berdiskusi dengan teman-teman di kampus. Kabarnya, Majelis Wali Amanat (MWA) akan memeriksa pihak-pihak terkait melalui proses kode etik,” ujarnya.

Baca Juga : Proteksionisme Donald Trump dan Strategi Indonesia Menguatkan Daya Saing Global

Deolipa menegaskan, permasalahan ini tidak sepenuhnya salah Bahlil.

“Siapa pun pasti ingin memanfaatkan peluang jika ada ruang. Tapi, kesempatan seperti ini membuat pejabat atau praktisi bisa mudah mendapatkan gelar doktor. Misalnya, Bahlil yang hanya butuh 1 tahun 8 bulan untuk menyelesaikan disertasinya dengan hasil cumlaude, meskipun ia sangat sibuk sebagai menteri,” tambahnya.

Lebih lanjut, Deolipa juga mengungkap dugaan plagiat dalam disertasi Bahlil serta adanya protes terhadap dokumen yang digunakan tanpa izin. Menurutnya, persoalan utama terletak pada program SKSG UI yang dinilai mencoreng nama baik universitas.

Laman: 1 2

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2024 Indonesianstory.id - All Right Reserved